Penjara Dalam Pikiran


Perang didalam kehidupan, menurut saya yang perlu diperangi adalah ketidaktahuan bahwa dirimu masih dalam penjara.
Maksudnya berada dalam penjara apa? Gitu kan? Itu yang paling susah. Kalau kamu tidak tahu penjaranya, mana mungkin bisa keluar dari penjara?.

Penjaranya adalah ukuran-ukuran didalam pikiranmu yang bukan berasal dari dirimu sendiri. Marah tidak diejek mronggos? Marah ya misalnya, kenapa kok marah? Karena diejek? Karena orang jahat? Atau karena gimana?  Yaa karena diejek.

Lha itu, itu penjara dalam pikiran yang saya maksud tadi. Kamu marah, bukan karena diejek, tapi karena kamu percaya bahwa mronggos itu jelek, tidak mronggos itu baik. Kalau kamu tidak percaya itu, mronggos atau tidak mronggos sama saja ciptaan Allah tidak ada bedanya. Kalau dalam dirinya percaya seperti itu, diejek mronggos, pesek, hitam atau yang lainnya tidak masalah. Itu ciptaan Allah. 
 
Jadi yang membuat anda marah atau tidak marah itu ada didalam diri anda sendiri. Jadi, kalau sudah bisa menemukan dirimu yang sejati, ukuran-ukuran baik buruk tidak diatur oleh apa yang ada diluar tapi oleh kepercayaan yang ada didalam dirimu sendiri. Dan itu artinya  kamu benar-benar keluar dari penjara itu.
         
Sabrang Mowo Damar panuluh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Kehilangan

Negatif dan positif Pencitraan (Sabrang Mowo Damar Panuluh)

Aku bertanya : Kenapa Seseorang Bisa Membenci Seseorang Yang Lainnya?