Ridho atas Ketidakadilan
Ketika kita berharap dunia adil kepada kita hanya karena kita merasa sudah berbuat adil padanya, itu sama saja seperti kita meminta singa untuk tidak memakan kita karena kita tidak memakannya. ~@sen
Seringkali kita berharap perbuatan baik kita kepada orang lain dibalas perbuatan baik juga kepada kita. Kita sudah merasa sopan dan ramah pada seseorang tapi apa timbalannya? orang tersebut malah cuek dan terkesan buang muka pada kita. Bahkan untuk sekedar membalas senyum kita pun enggan. Berat memang untuk menerima dan menganggap itu bukan suatu masalah -karena memang diawal kita sudah berharap timbal balik yang sepadan dengan apa yang kita berikan.
Tak jarang muncul juga dalam benak ketidaksetujuan kita dengan perlakuan atau balasan orang tersebut, "kok gitu yah?", "Kenapa dia gak begini?", " Harusnyakan dia bersikap lebih baik kepadaku", atau harusnya begini, begitu dan seterusnya, atau pada level yang ekstrem (menurut saya) kita sampai merasa menyesal pada diri sendiri karena sudah berbuat baik kepadanya. Yang ini jangan yah, semoga kita terhindar dari perasaan seperti itu. Jangan berharap balasan kepada orang lain, agar tidak kecewa.
Ketidakadilan tidak boleh dihakimi secara tidak adil.
Belajar ikhlas untuk menebar kebaikan, cukuplah Allah tempat kita bersandar. Yakinlah setiap perbuatan yang kita lakukan kembali pada pelakunya.
Jangan pernah takut untuk menjadi pihak yang memulai kebaikan, jangan ragu-ragu untuk menjadi pihak yang mencintai lebih banyak, jangan khawatir untuk menjadi pihak yang menyapa lebih dahulu. Karena sesungguhnya kita dinilai dari apa yang kita berikan, bukan apa yang kita terima. @eyanghusein
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik pada dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri." ( QS. Al Israa : 7 )
Kita tidak bisa menyetir sikap dan perilaku orang lain kepada kita, yang bisa kita lakukan adalah memperluas lagi penerimaan kita tentang berbagai macam sikap dan perilaku orang lain terhadap kita.
Kita mulai menyiapkan ridho pada apa-apa yang mungkin paling tidak kita setujui. ~Buku Hidup itu harus pintar Ngegas & Ngerem.
Jangan berharap apa-apa atas kebaikan yang sudah kita berikan kepada orang lain. dengan begitu kita bisa sedikit terhindar dari rasa kecewa.

Laela Ns
Suatu sore diplataran Masjid Nur El-Ghazy, Tambun, Bekasi.
Komentar
Posting Komentar