Dibalik Kehilangan
Arti senja bagiku adalah kerelaan pada ketidakabadian.
Pada senja aku mengerti bahwa tidak semua keindahan didunia akan berlangsung lama, jika sudah tiba waktunya akan hilang sesuai aturannya. Kepada senja aku belajar untuk merelakan apa yang kita anggap milik kita untuk diambil dan atau menjadi milik orang lain. Jingga senja nan indah akan segera hilang tpi jangan khawatir jika kita percaya malam gelap tetap akan terlihat indah bertabur bintang-bintang. Tanpa dasar yang jelas saya bikin rumus:
Hilang = diganti sesuatu yang indah juga dalam bentuk yang lain.
Katanya perasaan kehilangan itu disebabkan karena kita sudah terlanjur merasa memiliki, rasa-rasanya benar juga. Didunia ini, apa yang bisa kita lindungi atau pertahankan dari sebuah "hilang", Tidak ada.
Toh tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan "milik" bagi kita. Mana mungkin hilang kalau tidak ada milik, mana mungkin merasa kehilangan kalau tidak merasa memiliki.
Kadang kita lupa pada posisi kita yang hanya sebatas orang yang dititipi saja, kita over sampai-sampai lupa dan menganggap itu adalah milik sendiri.
Nyatanya semua hanya titipan, tidak ada yang benar-benar kita miliki, harta, jabatan, kakak, adik, orang tua, anak, istri, suami atau bahkan diri kita sendiri. Kita hanya diamanahi untuk banyak hal itu, kelak atau bahkan sekarang jika Ia sudah berkehendak bisa saja Ia ambil. Suka-suka pemilik, singkatnya begitu.
Kehilangan orang-orang yang kita sayangi, orang-orang yang begitu berarti didalam hidup kita memang tidak mudah. Tapi kita harus percaya pada apa yang sudah dikehandakiNya adalah yang terbaik. Untuk gantinya pasti Ia berikan, Tapi ada yang jauh lebih penting dari itu. Allah tidak mungkin ujug-ujug menghendaki sesuatu tanpa ada maksud dan tujuan dibaliknya, pasti ada maksud dan tujuan tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kita. Dan disitulah kita harus belajar menggali apa sih yang mau Allah kasih tau kepada kita? Atau, Allah mau berbicara apa kepada kita melalui kejadian, peristiwa, musibah atau banyak hal lain yang terjadi kepada kita atau disekitar kita?. Jika kita bisa menemukan jawabannya, saya yakin kita tidak akan larut dalam kesedihan atas sebuah kehilangan.
Pada senja aku mengerti bahwa tidak semua keindahan didunia akan berlangsung lama, jika sudah tiba waktunya akan hilang sesuai aturannya. Kepada senja aku belajar untuk merelakan apa yang kita anggap milik kita untuk diambil dan atau menjadi milik orang lain. Jingga senja nan indah akan segera hilang tpi jangan khawatir jika kita percaya malam gelap tetap akan terlihat indah bertabur bintang-bintang. Tanpa dasar yang jelas saya bikin rumus:
Hilang = diganti sesuatu yang indah juga dalam bentuk yang lain.
Katanya perasaan kehilangan itu disebabkan karena kita sudah terlanjur merasa memiliki, rasa-rasanya benar juga. Didunia ini, apa yang bisa kita lindungi atau pertahankan dari sebuah "hilang", Tidak ada.
Toh tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan "milik" bagi kita. Mana mungkin hilang kalau tidak ada milik, mana mungkin merasa kehilangan kalau tidak merasa memiliki.
Kadang kita lupa pada posisi kita yang hanya sebatas orang yang dititipi saja, kita over sampai-sampai lupa dan menganggap itu adalah milik sendiri.
Nyatanya semua hanya titipan, tidak ada yang benar-benar kita miliki, harta, jabatan, kakak, adik, orang tua, anak, istri, suami atau bahkan diri kita sendiri. Kita hanya diamanahi untuk banyak hal itu, kelak atau bahkan sekarang jika Ia sudah berkehendak bisa saja Ia ambil. Suka-suka pemilik, singkatnya begitu.
Kehilangan orang-orang yang kita sayangi, orang-orang yang begitu berarti didalam hidup kita memang tidak mudah. Tapi kita harus percaya pada apa yang sudah dikehandakiNya adalah yang terbaik. Untuk gantinya pasti Ia berikan, Tapi ada yang jauh lebih penting dari itu. Allah tidak mungkin ujug-ujug menghendaki sesuatu tanpa ada maksud dan tujuan dibaliknya, pasti ada maksud dan tujuan tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kita. Dan disitulah kita harus belajar menggali apa sih yang mau Allah kasih tau kepada kita? Atau, Allah mau berbicara apa kepada kita melalui kejadian, peristiwa, musibah atau banyak hal lain yang terjadi kepada kita atau disekitar kita?. Jika kita bisa menemukan jawabannya, saya yakin kita tidak akan larut dalam kesedihan atas sebuah kehilangan.
Belum, belum selesai bay, kamu belum kehilangan:)
BalasHapus