Caramu Berterima Kasih Menunjukkan Caramu Menerima Kasih (Candra Malik)
Qada adalah sesuatu yang belum
terjadi, sedangkan qadar adalah sesuatu
yang sudah terjadi. Qada dan qadar atau yang sering kita sebut takdir adalah
ketetapan Allah terhadap makhluknya yang tidak bisa diubah.
Siapa yang bisa merubah seuatu yang
belum terjadi? Tidak ada.
Siapa yang bisa merubah sesuatu yang sudah terjadi? Tidak ada.
“Sesunguhnya Allah tidak merubah
keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri” (Qs. Ar-Rad: 11 ).
Apa perbedaan takdir dan nasib?
Kita buat perumpamaan seperti ini; Perjumpaan
itu takdir, sedang perpisahan adalah nasib. Mencintai adalah takdir sedangkan
menikah atau tidak menikah itu nasib.
Lantas bagaimana mengubah nasib?
Allah menjawab ‘“kaum itu sendiri yang
mengubahnya”.
Manfaatkan waktu yang ada sekarang
dengan sesuatu yang terbaik
Ketetapan Allah atau Qada dan qadar
manusia sudah tercatat di lauhul mahfudz
bagaimanapun juga tidak bisa diubah, tapi ini tentang bagaimana cara
kita menerima itu dengan cara yang terbaik. Karena Caramu berterima kasih menunjukkan bagaimana
caramu menerima kasih.
Jika waktunya harus kecelakaan, maka
kecelakaan. Jika waktunya harus dipecat maka dipecat, yang membedakan adalah
keikhlasan kita dalam menerima semua ketetatapan itu.
Sehingga kata Rendra; penderitaan dan
kebahagian sama saja, atau kata Budha Gautama; senang dan sedih sama saja.
Tentang bagaiman bersyukur. Menerima
semua ketetapan Allah.
Bersyukur itu ibarat mencet tombol,
anggaplah semua manusia adalah rumah yang sudah memiliki kelengkapan yang sama,
sama-sama diberi lampu oleh Allah. Tapi rumah si A terang benderang, sedangkan
rumah si B gelap gulita, padahal sama-sama ada lampunya. Apa masalahnnya? Masalahnnya
adalah si A mencet saklar ON, menyala. sedangkan si B punya lampu tapi tidak mencet
saklar, tetap gelap gulita. Dan rumah yang terang tadi makmur, baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur. Rumah yang gelap tadi penuh dengan tanda tanya,
misteri dan lain sebagainnya.
Tombol yang paling ampuh adalah tombol doa. Dan afdholu
doa adalah Alhamdulillahi rabbil alami. Sebaik-baik doa yaitu berikrar mengucapkan segala
pujian bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Rumus berikutnya berlaku;
“Lainsyakartum laaziidannakum walainkafartum
inna’adzaabii lasyadid” “jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah nikmat-Ku
kepadamu tetapi jika kalian kufur sesungguhnya adzab-Ku sangant pedih” (Qs,
Ibrahim : 7)
Komentar
Posting Komentar